| |||
Saturday, February 03, 2007 | 9:57 AMPeople change
Sepanjang yang aku yakini, cobaan tidak selalu ada dalam wujud kesengsaraan atau tragedi. Justru ‘cobaan’ kebahagiaan atau keberuntungan-lah yang sering membuat kita lupa diri…akhirnya ya begitulah, yang tertinggal cuma kesan sombong atau pamer. Aku juga menulis ini ‘as a self warning to keep my head and heart low’ tanpa harus ‘merendahkan diri’, to think wise and wide open tanpa harus merasa diri ‘lebih tinggi’ dari yang lain. Mungkin ada yang berpikir tulisan seperti ini adalah kamuflase dari kondisi ‘syirik tanda tak mampu’..Hiyyy, yang ada juga syirik pada Tuhan bukan pada sesama manusia dan itu termasuk dosa besar..Na’udzubillahh..yang ada malah aku merasa prihatin sama orang-2 yang jarang ‘eling’ ini. Alasan utama aku posting tulisan ini adalah karna aku ‘melihat’ sendiri proses manusia-2 yang berubah itu..beberapa orang yang tadinya aku pikir punya hati yang membumi, humble bin modest tapi sekarang (karna berbagai sebab yg gak diketahui dgn pasti) berubah jadi sosok yang ‘show off’ dan (lebih buruk lagi) rindu pujian..Kalo udah begitu walopun sekarang mereka punya banyak cerita tentang ‘kesuksesan-nya’ aku justru menilai mereka menjadi orang yg lebih ‘gagal’ dari sebelumnya..Gagal di sini adalah gagal menjaga hati..Buatku itu adalah kegagalan paling parah dibanding kegagalan-2 yang lain. Tapi aku sadar banget manusia gak ada yang sempurna, apa yang bisa diharapkan dari seorang manusia yang hati atau imannya bisa up and down setiap saat ? Menjaga hati juga bukan perkara mudah..Salah satu bukti adalah tulisan ini yang akhirnya aku posting juga. Tadinya aku mau ‘menganalisa’ dalam hati saja ketidaksetuju-anku atas perubahan sikap (hati) orang-2 yang kukenal itu. Aku gak mau nanti muncul kesan aku menggurui atau sok pinter atau sok bener…sok atuh…huuu.…susah kan jaga hati untuk tidak ‘terpancing’ begini.. Aku pasti tidak menjadi yang lebih baik tapi tidak mau menjadi lebih buruk dari orang lain..(duh, gak bermaksud jd sombong..). Bukannya aku ‘gak suka’ mendengarkan cerita bahagia atau sukses dari orang lain..Aku bisa-lah membedakan mana orang yang memang ingin sharing atau mengekspresikan rasa syukurnya VS orang yang mengumbar kebahagiaan atau keberhasilannya sekedar untuk aktualisasi diri agar dianggap ‘penting lan hebat’…Padahal tanpa mereka bicara(pamer)pun dari dulu aku udah tau goodquality-nya orang-2 ini..Istilahnya sekarang mereka memang jadi ‘lebih penting’ untuk disadarkan..Don’t fly too high-lah, ntar kalo jatuh juga sakit sendiri.. Orang pasti berubah..baik buruknya arah perubahan itu akan kembali lagi ke esensi hatinya..bukan kembali lagi ke laptoppp…(ya gak Mas Tukul ?!) |
|
||
|
|
Credits