rainbow

Saturday, November 25, 2006 | 6:50 PM

Antara huruf ‘i’ dan ‘e’


Ini tentang nama panggilanku yang sering ‘diplesetkan’ orang jadi nama lain. Nama dari aku lahir sampai sekarang adalah Emilda Dianti. ‘Emilda’ dipilih mungkin karna ada penggalan nama panggilan ibuku di dalamnya dan katanya itu juga tipikal nama orang Palembang (asal Ayah), sedangkan ‘Dianti’ menurut nenekku artinya ‘cahaya/api yang tak kunjung padam’..Maksudnya mungkin aku diharapkan jadi anak yang tegar dan gagah…gedubrakks ! Kenyataannya sekarang menurut teman-2 dekatku, unsur api itu cukup dominan dalam kepribadianku…agak galak dan ‘meledak-ledak’. Ada lagi yang bilang aku mirip karakter ‘Saodah’ (yang diperankan Tika Panggabean) dalam serial sitkom ‘OB’ di RCTI..(tapi sumpah aku gak pernah malak yee..).
Masalahnya bukan di arti nama atau pendapat teman-2ku yang ‘gilingan padi’ itu.. Panggilanku ‘Milda’..dari dulu juga ‘Milda’. Kenapa orang susah sekali membedakan huruf ‘i’ dan ‘e’ ?! Sampai sekarang baik orang-2 yang dah lama atau baru ku kenal masih ada saja yang memanggilku dengan ‘Melda’, ‘Imel’ atau sekalian ‘Imelda’..Berkali-2 juga aku koreksi panggilan mereka yang salah itu. Bukannya gak mau dianggap punya nama sama dengan orang lain, tapi apa sulitnya sih mereka menyebut ‘Milda’ ?? Dulu aku cuek dipanggil dengan ejaan yg salah, tapi sekarang aku ngotot mempertahankan nama-ku…*api-nya mulai menyambar...*
Sekilas info, sejak SMP aku punya nama panggilan lain..known as ‘Medy’. Kok bisa ? Nantilah aku cerita..yang pasti best buddy-ku, Erfi, juga jadi saksi dalam munculnya nama itu..Akibatnya sangat mudah ditebak, aku punya nama panggilan yang beraneka ragam : Milda, Emil, Medy (kelompok panggilan yang aku akui keberadaannya) VS Melda, Imel, Imelda (tolonggg, huruf ‘i’ dan ‘e’ itu berbeda !!).
Don’t tell me : “What is a name….” - Reply : “Name means a lot, Mr. Shakespeare !”

Anyway, aku dapat lengseran PR dari Wahyu..Sblmnya aku udah pernah ngerjain PR yg agak mirip dengan yg ini, tapi ada bbp poin yg beda kok.
Wahyu, selamat ‘ngecek’ PR-ku kali ini…Penilaian gak pake sistim minus kan ? :D

**NINE last things you did**
1. last place you were : di warung steak dekat rumah…(YES, calamary-nya masih ada !)
2. last cigarette : I don’t smoke…kalopun pernah nyoba gak ingat juga merknya apa ??
3. last meal : sirloin steak + calamary (versi ‘warung’ yang ramah utk kantong loh !..)
4. last movie watched : The Queen..cerita ttg mantan ibu mertuanya Putri Diana itu tuh..
5. last Phone call : telp hubby-ku yg lg on the way home abis dinas di luar kota.
6. last cd played : asli lupa..soalnya Dat yg hobby mendownload lagu dr macam-2 cd ke MP3 player yg kupakai. Aku sendiri dah jarang banget dengerin cd..
7. last BUBBLE bath : bah, kepikiran juga kagak…ngapain gitu ?!
8. last time you cried : I didn’t notice but seems quite often..sering karna kesal sama orang. Dunia semakin marak dengan orang-2 ‘ajaib dan gak jelas’..
9. last alcohol drink : pernah minum yg kadar alkohol-nya rendah 2-3 thn yg lalu..

**EIGHT have you evers**
1. have you ever dated someone twice: yup !
2. have you ever been cheated on: yup !
3. have you ever kissed someone: yup !
4. have you ever kissed someone you regret: Sesal itu tak ada gunanya...la..la..la..
5. have you ever fallen in love: yup bangetz ! (untung gak ditanya brp kali-nya..hihihi..)
6. have you ever lost someone: lbh sering ‘lost’ secara batin, not in physic..
7. have you ever been depressed: yo’i..
8. have you ever eat a life animal: no’i…makan binatang mati aja msh milih-2..

**SEVEN branded things**
1. shoes: lbh suka model sepatu sandal yg rada ceper...gak punya brand khusus.
2. bags: sebagian besar adalah dari ITC punya barang..
3. shirt: kalo yg ini memang agak ‘picky’, POLO..tapi juga gak mesti pake merk itu terus.
4. make up: gak hobi dandan sih..kalopun punya yg bermerk itu krn dikasih orang.
5. jeans: alah, males liat ke lemari…yg lelas lbh murah dari Levis.
6. coffee: kadang-2 ngopi, as long as not pure coffee..kaya’ Nescafe 3 in 1.
7. glasses: paling branded pernah pake merk ‘YSL’, skrg punya ‘Police’. Tapi tetepp gak pernah beli sendiri krn kebanyakan dibeliin/dikasih ibuku…*senengnya jadi anak ibu…yipiiii..!!*

**SIX things you did in the past four days**
1. nyari-2 teman lama di search engine friendster - kamis malam
2. sekalian blogwalking dong – di kamis malam yang sama
3. nyerahin tugas ke pengetikan – rabu sore (wisss, legaaaa…rek ! Kelar juga !)
4. ngajar – hampir tiap hari
5. mengganti alas meja makan (setelah aku menumpahkan cabe di atasnya) – kamis siang
6. beli milkshake rasa vanilla dan strawberry (dah lama gak minum milkshake) – Jum’at malam

**FIVE things on your mind right now**
1. masih ada tugas kantor yang tersisa. Kepalaku lgsg migrain lagi kalo ingat ini..
2. mau besuk om-ku yang diopname..
3. mau add siswa-2ku di FS
4. makan..
5. kudu bisa posting hari ini

**FOUR people you can tell pretty much ANYTHING to**
1. Dat, my hubby
2. my sisters
3. a very limited closest friends
4. Ibuuu…

**THREE favorite colors**
1. White
2. warna-2 khaki : broken white, ivory…
3. baby colors (warna-2 yg gak ngejreng-jreng kaya’ gitar..)

**TWO things you want to do before you die**
1. doing many good things for many people
2. visiting beautiful places..Tibet salah satunya.

**ONE goal for this year**
1. jadi orang yang lebih sabar…


7 comments

Sunday, November 12, 2006 | 3:21 PM

Cerita seorang teman


Sekarang kepala-ku sebenarnya sdg nyut-2, antara lain karna tugas-2 pekerjaanku yang mulai dibayangi ‘deadline’. Kok kaya’nya gak seru ya kalo gak ngerjain tugas dengan sistim SKS ? Kebiasaan jelek tapi gak ada daya untuk menghindarinya..hehe..
Aku sebenarnya punya kebiasaan lumayan rajin mengumpulkan materi tugas yang diperlukan jauh-2 hari sblm batas deadline – enaknya lagi kalo pas nyari materinya via internet, bisa nyambi nyolong waktu buat blogwalking juga - , cuma aku lebih males menyusun atau mengetiknya lebih awal..Secara sugesti aku udah merasa ‘aman’ dengan adanya persediaan materi, tinggal diedit sana-sini kan gak bakalan makan waktu lama..Seperti sekarang, aku masih cuek dengan tugas-2ku dan lebih berniat buat bikin posting baru...Ngeblog masih gak kalah penting tentunya..*evil grin*

Cerita ini terjadi hari Kamis lalu, sehari sebelum kita memperingati Hari Pahlawan (syukurlah semakin aku gede rasa nasionalismeku juga semakin ‘membaik’..rasa-2nya sih begitu..)..Entah cerita ini bisa dikaitkan dengan tema kepahlawanan atau sebagai cerita biasa yang bisa saja dikisahkan oleh berjuta-juta orang di bumi ini. Buatku cerita ini tetap berbeda karna sangat jarang kudengar di dalam ritme hidup kita yang semakin sibuk, cepat dan melesat..Ini cerita dari seorang teman yang satu ‘periuk’ denganku..Maksudnya kami sama-2 ngajar. Sebut saja namanya Levy, female, 28 thn-an, berdarah asli Sumatra Utara dan msh single. Aku lebih ‘senior’ beberapa bulan start mengajar di tempat kerja kami sekarang. Waktu pertama kali kenal dia, aku melihatnya sebagai pribadi yang apa adannya dan agak lugu. Bisa dimaklumi karna menurut cerita Levy sendiri dia berasal dari keluarga sangat sederhana dan tinggal di sebuah daerah yg belum begitu berkembang. Seingatku dia juga bilang di sekitar rumahnya itu belum ada aliran listrik, amat sangat desa. Dari cerita-2 Levy aku menangkap kesan bahwa orang tuanya sangat mementingkan pendidikan walopun dengan kemampuan ekonomi yang sangat terbatas. Levy sendiri adalah seorang sarjana yang sebelum datang ke Jakarta juga sudah jadi guru di daerah asalnya, dan belakangan aku juga tau kalo seorang adiknya berhasil masuk 2 besar pemenang Indonesia Idol tahun**..not necessary to be mentioned, tapi silahkan aja tebak-2 buah manggis yang mana adiknya itu..Info inipun aku dapat bukan dari Levy, tapi dari beberapa teman satu kantorku yang sudah mengenal Levy sebelumnya. Levy sendiri malah hampir gak pernah cerita tentang adiknya itu kalo gak ditanya duluan. Dia memang bukan tipikal kebanyakan manusia, suka ‘nebeng’ popularitas/keberhasilan orang lain walopun itu keluarganya sendiri..Bukan tipe orang yang gak pede dengan ‘kekuatannya’ sendiri..
Pada hari Kamis yang panas itu, di dalam metro mini dan diselingi jalan kaki beberapa ratus meter, aku terlibat dialog dengan Levy dengan topik yang selalu sensasional ..Kehidupan. Tanpa mengubah isinya, cerita Levy kubuat dalam bentuk monolog...and her story goes like this..:
“....Mungkin gak ada yang mengira baru di tahun yang lalu aku bisa merasakan naik pesawat buat pertama kalinya. Itulah pada saat aku datang ke Jakarta ini..Aku bersyukur akhirnya aku bisa naik pesawat dan tiketnya aku beli bukan dengan uang dari orang tuaku. Tiket itu kubeli dari rejeki yang datang lewat tangan orang lain, tanpa merepotkan orang tuaku. Aku sangat menikmati perjalananku selama di pesawat, melihat rumah-2 dan mobil-2 yang kecil banget di bawah sana, melihat awan yang berlapis-lapis..baguss...aku merasa ada di sorga. Aku terus-2an bilang ke diriku : “Aku sedang di sorga”. Aku benar-2 sangat menikmatinya. Siapa yang tau itu bisa saja jadi kesempatan pertama sekaligus terakhir kalinya aku naik pesawat...Mungkin seperti itulah Tuhan dari atas melihat kita di bawah sini, kita semua sama dan kecil. Kalo Tuhan marah gampang sekali buat Dia untuk ‘memusnahkan’ kita yang serba kecil ini. Dari atas sana siapa yang bisa melihat ada orang yang paling hebat di bumi ini, sekalipun misalnya dia bikin rumah bertingkat 20 dan merasa sudah ada ditempat yang paling tinggi di dunia, tapi kan masih ada lagi langit yang lebih tinggi di atasnya..Ada Tuhan di atas segala-galanya..”

Mungkin cerita senada tentang ketakjuban akan kebesaran Tuhan sudah sering kita baca atau dengar, tapi yang bikin aku terkesan dari cerita Levy adalah cara dia mengapresiasi sesuatu yg sederhana dengan sangat thankful and meaningful. Kok aku yang udah berkali-kali naik pesawat, melihat awan atau rumah-2, sawah-2 & mobil-2 yang - dari atas pesawat jadi kelihatan - serba kecil gak pernah terlintas pikiran-2 yang ‘awakening’ seperti itu ?
Aku juga suka ngambil gambar dari atas pesawat seperti foto di postingku ini..Foto ini aku bikin tahun lalu, gambar yang terlihat adalah garis pantai sekitar kota Padang. Waktu itu yang pikiran yang terlintas malah : “bagaimana ya bentuk garis pantai ini kalo misalnya kena tsunami ?”.. Aku gak mengharapkan kejadian yang buruk ya, hanya saja secara geogarafis kota Padang memang salah satu daerah yang paling rawan tsunami di negri ini.
Jujur aja aku jadi berpikir jangan-2 karna sudah merasa biasa akan sesuatu aku jadi jarang menikmati sekaligus mensyukurinya ? Apa jadinya sesuatu yang sudah kita anggap biasa dan sederhana itu tiba-tiba hilang dari hidup kita ? Kagok juga kan ?!

In the middle of hot Thursday afternoon I’ve learned something from Levy.
Levy sangat menghargai kehidupannya dalam rasa bersyukur yang sangat besar, sekecil apapun bentuk nikmat yang dirasakannya.
Photobucket - Video and Image Hosting


5 comments