rainbow

Sunday, April 23, 2006 | 12:20 AM

Expired Update ?


Ini hasil kunjunganku ke Balikpapan tgl 29 Maret yang lalu. Ceritanya memang udah a bit basi, tapi tetap semangat kutulis di blogku sebagai saksi tertulis peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam hidupku. Amin..hikhikss..
Aku terbang ke sana dalam rangka kunjungan kekeluargaan, tepatnya mengunjungi arjuna-ku (Dat) yang waktu itu udah hampir sebulan ditugaskan di sana.
Mana tahannn, oleh karna itu sang srikandi dengan setengah memaksa meminta ijin utk 'dibebas tugaskan' dari kantor selama seminggu. Gak enak juga ‘kabur’ sebentar meninggalkan tugas yang sedang over loaded, berhubung siswa-2ku yang manis akan menghadapi berbagai ujian akhir sekolah di bulan-2 ini…syukurlah ternyata Korcabku dengan penuh pengertian bersedia meluluskan request-ku..Tengkyu teman, u r d’ best !

Balikpapan kotanya gak begitu besar, hampir kaya’ Padang yang juga terletak berdekatan dengan laut. Cuma yang kentara membedakannya dengan Padang adalah ritme pertumbuhan ekonominya yang lebih maju. Kota ini sedang ‘marak’ dengan berbagai investasi, bisa dilihat dari sebagian besar ruas jalannya dijejali dengan ruko atau berbagai tempat usaha. Otomatis living cost di sana cendrung tinggi. Ini mungkin dipengaruhi juga dengan adanya sumber daya minyak (Pertamina) yang beroperasi di sana. Katanya sih, penduduk Balikpapan yang rata-2 kelas menengah ke atas kalau mau shopping atau mencari hiburan mereka akan terbang langsung ke ibu kota atau luar negri/Malaysia yang memang berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur. Makanya jangan heran dengan besarnya perputaran uang di sana, Balikpapan belum punya bioskop 21 dan baru punya 2 mall, itupun tidak se-spektakuler ukuran mall-2 yang banyak bertengger di bagian selatan Jakarta.

Buatku yang paling menarik dari kota ini adalah penduduknya yang warm (kebanyakan adalah suku pendatang dari Jawa dan Sulawesi), kota yang bersih dan keamanan yang cukup terjaga (tingkat kriminalitasnya cendrung sedikit). Ini sempat aku buktikan sendiri dengan beberapa kali jalan kaki di malam hari dengan Dat untuk pergi makan atau sekedar menikmati suasana kota. Banyak juga kulihat perempuan yang sepertinya santai saja naik angkot sendirian padahal udah jam 10 malam. Alhamdulillah aku gak sampai mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan selama di sana, apalagi yang berhubungan dengan cerita tentang ‘kuatnya’ ilmu magis penduduk asli Kalimantan, Suku Dayak.
Selama prinsip “dimana bumi dipijak, di sana langit dijunjung” kita pegang, InsyaAllah kita selalu dalam lindungan-Nya.


Kota Balikpapan di lihat dari daerah Gunung Dubbs (Komp. Perumahan Pertamina). Sayang aku gak sempat ambil gambar landscape komplek ini lebih detail lagi. Berasa ada dimanaaa ‘gitu. Udaranya sejuk dengan pemandangan langsung ke laut, rumput hijau dimana-mana dan rumah-2 yang ada di sana asli apik-2 tenan..Tentu, dengan arsitektur Belanda dan pekarangan yang luas dan asri..Lebih ‘cozy’ dari Komp. Perumahan PT. Semen Padang (juga peninggalan Belanda) yang ada di Padang.


Canopy Bridge alias Jembatan Gantung Bukit Bangkirai ini adalah objek wisata dimana sebuah jembatan gantung dihubungkan dari satu pohon ke pohon lain dengan ketinggian dari permukaan tanah sekitar 30 m. Pohon yang menjadi ujung-pangkal jembatan inilah yang dikenal dengan nama Pohon Bangkirai. Pohonnya besar dan tinggi banget. Aku dan Dat berhasil naik dan menyebrangi jembatan tersebut. Buat yang phobia ketinggian dan sakit jantung better stay away. Namanya juga jembatan gantung, di atas sana kita bakal merasakan goyangan yg lumayan bikin gamang. Apalagi kalau ada beberapa orang sekaligus yang akan menyebrangi jembatan maka harus jaga jarak sekitar 4 meteran biar goyangannya gak begitu kencang. Unsur savety tentu sudah dipertimbangkan pihak pembuat jembatan ini. Selain kayu yang asli Kalimantan, arsiteknya didatangkan langsung dari Amerika..begitu juga dengan peralatan dan perlengkapan, seperti tambang dan paku baja-nya..


Sempat mejeng setelah sport jantung di atas jembatan…Yang terlihat di bawah adalah permukaan tanah, kira-2 dengan jarak 15 meter ke bawah.


10 comments