rainbow

Saturday, March 24, 2007 | 9:24 PM

Buah hati


Inilah siklus hidup normal yang diharapkan bisa dilakoni oleh kebanyakan orang : menjalani masa kanak-2 yg indah, sekolah, bekerja, menikah, punya anak dan seterusnya. Jangan salah, kalopun semua siklus itu sudah terpenuhi tidak sedikit yang ingin kembali menjadi anak-2, merasakan lagi masa pertumbuhan, jadi ABG, atau jadi single lagi..Walopun itu hanya sekedar ‘wacana’ atau nostalgia, toh kita bukan Doraemon yg bisa menciptakan mesin pengulang waktu (mengutip komen dr my bro, Wahyu). Jangan salah lagi, banyak kok yg nekat bikin sendiri mesin ‘daur ulang’ waktu-nya..Gak legowo menerima kondisi atau ketentuan-Nya. Akhirnya ya sengsara sendiri…hidup kok disia-siakan ?

Ngomongin hidup, isunya sering jd larger than ‘life’ itself..Seperti aku yg katakanlah ‘hampir’ melengkapi siklus hidupku dgn ‘sempurna’. Kenapa hampir ? Karna masuk thn ke-3 aku & Dat menikah, kami belum diberi mandat dari-Nya untuk memiliki anak sang buah hati. Sebagai manusia dan pasangan baru pd umumnya, kedatangan anak di antara kami tentu sangat ditunggu-2. Kami memang gak punya alasan untuk menundanya. Tahun pertama kami cukup rajin konsultasi, ke dokter, ikut nasehat/masukan ini-itu..Rajin usaha tapi gak ngoyo juga. Bagaimanapun, Alhamdulillah kami selalu diingatkan ada yg Lebih Menentukan dan Maha Tahu apa yang terbaik buat umat-Nya, jd alon-2 waton kelakon aja.
Lama-2 ada perasaan males dan bosan jg dgn pertanyaan org-2 :”Udah isi belum ?” atau “Kok belum (hamil) nih ?” Atau pertanyaan yg lbh spesifik lg :”Kamu & suami sehat kan ?”…Boooo’, most of the times aku bisa ngerti pertanyaan-2 mrk itu semata-2 bentuk perhatian mrk ke aku tp ada masanya jg aku merasa gak nyaman dgn itu. Selama ini aku masih tetap bisa menjawab pertanyaan mrk dengan sopan dan manis..kalo sampai aku blingsatan mendengar pertanyaan-2 senada mungkin mrk akan menganggapku stres atau apalah yg aneh-2. Maklumlah, kebanyakan yg nanya adalah mereka yg sudah dikaruniai buah hati. Mungkin di antaranya ada yg berpikir :”Poor Milda, belum ‘sempurna’ menjadi perempuan..” atau “Aku lebih beruntung karna udah punya anak yg akan menjagaku saat tua nanti..”
Mungkinnn…akan ada pikiran-2 seperti itu dan itu sangat wajar bin manusiawi..Kalo ditukar posisinya, akupun bukan tidak mungkin akan melontarkan pikiran yg sama.

It’s life, babe...dua hal terbesar yang kuyakini dalam hidup ini : Things happen for reason and Anything is possible on His Will.
Things happen for reason
Tuhan belum memberi kami anak karna Tuhan belum percaya pada kami..bah, ini adalah pemikiran yang sama sekali tidak kami percayai. Aku tidak mau berprasangka buruk sama Tuhan, aku gak mau kufur nikmat. Sekarangpun aku udah berani bilang bahwa orang yg punya pendapat “tidak sempurna seorang perempuan sebelum bisa hamil dan melahirkan anak sendiri” adalah orang-2 yg berpikiran cetek, sempit. Apakah juga sempurna kalo ada seorang perempuan yg menggugurkan anaknya sebelum lahir ? Membuang anaknya di tong sampah atau bahkan membunuh anaknya yang sedang tumbuh seperti contoh kasus ibu yg meracun 4 anak kandungnya baru-2 ini ?
Lalu gimana dgn cerita para ibu yang melahirkan anaknya dengan sehat namun beberapa waktu kemudian si anak terdeteksi mengidap penyakit yg sangat kecil kemungkinan untuk disembuhkan. Anak yg diharapkan dapat menjaga mereka di hari tua ternyata pergi menghadap-Nya terlebih dahulu. Atau para ibu yang melahirkan anak-2 yg ‘tidak sempurna’ (cacat) hingga seumur hidup anak itu tidak bisa lepas dari bantuan orang lain..Kalo gak ikhlas atau tawakal, akhirnya ada orangtua yg ‘menelantarkan’ anaknya yg cacat itu di panti-2 sosial.
Tuhan menjadikan segala sesuatu pasti disertai oleh ‘pesan’..Kita manusia memang sering keburu ‘down’ dgn ujian Tuhan..lalai menangkap pesan/hikmah itu bahkan lebih sering tidak mengerti apa maksud atas semua kejadian. Padahal semua hikmah dari kejadian-2 yg ada bisa kita jadikan pelajaran untuk tidak ‘lupa diri’ atau bahkan ‘gamang’ menjalani hidup..(I’ve said this for many times).

Anything is possible on His Will
Banyak kita mendengar omongan spt ini :”Saya gak berencana secepatnya punya anak setelah nikah, eh, gak taunya saya langsung hamil..padahal rencananya mau ini-itu dulu..” atau berita dr ‘orangtua’ bayi-2 yg tdk diharapkan kehadirannya yg melakukan berbagai upaya untuk ‘menghilangkan’ si janin namun tetap lahir ke dunia ini...Kalo Tuhan sudah berkehendak, tidak ada satupun yg berdaya menolaknya. Seperti cerita dari seorang dokter yg pernah aku temui, ada perempuan yg secara vonis medis (vonis manusia) dinyatakan tidak akan bisa hamil ternyata beberapa tahun kemudian hamil dan sekarang malah sudah punya anak lebih dari satu. Banyak lagi cerita-2 seperti itu, tidak saja dari sisi perempuannya yg divonis ‘tdk mampu’ tp stigma ini jg ditujukan pada pihak laki-laki. Padahal siapa yg bisa memberi kepastian bahwa pasangan yg memiliki keturunan bisa lebih bahagia dibanding dengan yg ‘tidak mampu’ itu ?

Ada lg orang tua yg kecewa dgn anaknya ngomong begini :"..Padahal dari kecil dia sudah kami kasih pendidikan agama yg cukup, kasih sayang berlimpah ruah, fasilitas hidup & pendidikan yg maksimum tp kenapa akhirnya anak kami bisa jd addict to drug ? (atau jd kriminal ?)”..Itulah, aku percaya bangetttt apa saja mungkin terjadi di dunia ini jika Allah memang menginginkannya terjadi. Masalahnya apakah kita cukup ‘kuat’ untuk menerima semua bentuk ujian-Nya itu ?

Seiring berjalannya waktu (ehem, sounds so wise.), aku bisa lebih cool menghadapi pertanyaan-2 ‘standar’ di atas.. perasaan capek + males buat ngasih jawaban sih msh ada cuma lebih sering aku respon dengan senyum saja atau aku bilang begini :”Tanya sama Tuhan aja deh..”..Karna aku sungguh tidak tau apa rencana yg telah disiapkan-Nya ???
Biarpun begitu, aku dan Dat tetap ikhtiar dan keep the faith buat punya anak. Sekali lagi, kami tidak ngoyo apalagi ngotot..Seberapa keras usaha kami itu kan relatif, setiap pasangan punya ‘kebijakan’ msg-2. Kami yakin Tuhan sudah memberikan dan tau apa yang terbaik bagi kami.
Begitulahh..kalo saja setelah menikah dulu aku langsung diberi keturunan oleh-Nya mungkin aku juga gak akan sampai pada pemikiran seperti ini, gak akan ‘seterbuka’ ini menyikapi kondisi. Itulah hikmah yg aku rasakan.

Kehadiran anak memang seperti hadiah terindah dari Tuhan. Buah hati yg menjadi ‘surga kecil’ buat kedua orang tuanya, harta paling berharga setiap keluarga..tapi hidup tidak otomatis akan menjadi sesempurna itu dengan kehadiran mereka..Once more, this is life…semua hanya titipan sekalian ‘cobaan’ dari Tuhan. Dalam Al qur’an disebutkan (aku lupa ada di surat apa ya ?) kira-2 disebutkan begini :”….diantara suami/istri-mu, ayah/ibu-mu, kakak/adik-mu, anak-2mu itu dapat menjadi ‘musuh-2’mu…(yg akan membawa pada keburukan/perpecahan)…”
We’ll never know, babe…Menurutku, sempurna atau tidak, bahagia atau tidak hidup kita depends on how kita ‘manage’ hati dan kepala kita sendiri, bisa merasa sempurna di dalam gelimang ‘ketidaksempurnaan-nya’..’Manage’ is the key word, gak ada pengaruhnya dengan punya atau tidak punya anak, ada atau tidak ada deposito, banyak atau sedikitnya jam tidur, kenal atau tidak kenal selebritis, en de brot-brit-brut-brettt…that’s too shallow !


9 comments

Saturday, March 17, 2007 | 4:25 PM

Kehilangan


Hiks, udah lama gak ngapdet ternyata liat blog sendiri bisa bikin mata sepet juga...(backsound : setujuuu.....!!). Sejujurnya dr kemaren-2 aku udah mulai ancer-2 bikin posting yg baru namun entah kenapa selalu didahului dengan adanya perasaan gak enak..Defenisi gak enak di sini masih berupa mixing antara LSM dan kekeringan ide. Ehh ndilalah, kemaren malam mungkin menjadi klimaks plus sumber inspirasi posting blogku hari ini..Sebuah klimaks yg sama sekali tidak memuaskan : hp-ku dicuri orang ! Sejujurnya lagi, nyesek banget buat ingat-2 lagi kronologis kejadiannya..to make it short, abis ngajar kelas terakhir semalam (kira-2 jam 19.30-an) aku langsung ke meja tempat biasa aku & guru-2 lainnya meletakkan tas. Dari jarak bbp meter aku dah liat tas-ku dlm keadaan terbuka menganga semua kantongnya (ada 3 bagian kantong yg pake resleting). Aku refleks lgsg liat ke kantong kecil tempat aku biasa naro hp..and that’s it, hp-ku ‘pergi’ tanpa pesan..hebohlah seluruh kantor, sempat ada sesi ‘penggeledahan’ tas seluruh orang yg ada di ktr kemaren termasuk proses ‘screening’ ke siswa-2 juga. Aku sendiri udah lemes dan udah punya feeling kalo yg ngambil hp-ku pasti orang yg memang udah terbiasa dengan kondisi kantor. Bisa siswa, bisa guru, staf ktr..could be any one..tapi juga gak segampang itu bikin dugaan..Nasib baik memang lg gak ‘connect’ denganku, karna biasanya di meja yg sama teman-2 yg lain juga sering meletakkan barang-2 berharga spt laptop dan selama ini keliatan aman-2 saja tuh..Which hit me most adalah aku tau kalo aku gak bakal ketemu lagi sama hp yg belum genap 6 bulan mendampingiku itu..Nyesek bangett..

Selama hampir satu dasawarsa punya hp, aku baru sekali ganti nomor. Nomor pertama aku ganti karna memang kurang puas dengan service provider-nya. Nomor di hp yg raib kemaren adalah nomor ke-2 (prabayar) yg udah 7 tahunan aku pake. Aku paling males dan gak merasa perlu untuk gonta-ganti atau punya nomor hp lbh dr satu. Kalopun aku ganti hp, biasanya Dat yg bantu aku input lg nomor-2 yg kesimpan di ‘phone’ sebelumnya (bukan yg di SIM card-nya) ke hp yg baru. Walopun sekarang udah gak perlu waktu lama buat transfer data via bluetooth atau IR, aku tetep gak betah ngutak-ngatik hp.
Setelah hilang, kemaren juga langsung aku blokir nomornya..akupun masih bisa pake nomor yg sama kalo blokirnya udah kubuka lagi nanti..Cuma, tapi, namun, memori hp yg raib ini cukup berarti buat aku. Memori dalam arti kenangan & memori dalam arti kapasitas menyimpan datanya yg juga lumayan besar. Not to mention, foto-2, rekaman video, sms-2 & MP-3 playlist yg ada di dalamnya...hehehe...aku kok jadi ingat kasus ME & YZ ? Ampyuunn, ndak segitu bombastis-nya nekk..Gak ada yg nyeleneh dari semua simpanan di hp-ku itu, hanya saja aku juga mesti kehilangan ‘momen-2’ tertentu yg ada di dalamnya...Siapa tau ya ada org kelewat iseng memajang mukaku dengan memakai body J-Lo atau Angelina Jolie di internet nanti...(wooiii, ngarep atau frustasi ??).

Terakhir, yg membuatku lebih syusyah ‘merelakan’ hp itu digondol si maling kutu kupret, hp itu adalah pemberian (gratis) dari kantor Dat dan termasuk seri pertama dgn fasilitas 3G...WHOOOAAAAA.....ggrrgghhh...(kendalikan dirimu Milda !). Sebelumnya seumur-umur aku gak pernah dapat hp gratis dari orang..(kalo pemberian dr ortu kan beda thoh ?!). Ini udah dapatnya gratis, sophisticated pula...Remuk hatiku, berderai-derai...Apa emang gitu, barang yg gampang dapatnya bakal gampang juga lepasnya ?? hhhmmmm...gak juga ah, gimana tuh dengan korban banjir atau gempa yg rumah beserta harta benda hasil perjuangan bertahun-2 bisa musnah dalam hitungan bbp menit saja ??
Think big and wide lahh...pagi ini aku udah bisa lebih kalem..InsyAllah rezeki yg datang gak akan salah alamat. Hari ini juga Dat akan beliin aku hp pengganti, walopun tanpa 3G..Gak pa-2, selama ini aku juga jarang pake 3G..paling cuma sama tante & sepupuku yg di Bandung aku bisa ‘ketemu muka’ via hp. Aku blm bisa make use of it sama keluargaku di Padang karna di sana 3G memang belum bisa diakses.

Kata Dat lebih baik kita koreksi diri, bermuhasabah...benar juga namun cukup ‘berat’....
Satu lagu dari Nidji untuk mantan hp-ku : “..bila kita harus berpisah...sudahhh....”

Labels:


7 comments