| |||
Monday, April 09, 2007 | 8:42 AMToo soon, om 'C'...
Kira-2 hampir 2 tahun yang lalu, setelah Munir aktivis HAM meninggal pada bulan September 2004, lalu disusul berpulangnya Cak Nur (Nurcholis Madjid) salah seorang dari (sedikit) cendekiawan yg dimiliki negeri ini pada pertengahan tahun 2005, aku ingat waktu itu pernah bilang ke Dat bahwa kalo akhirnya Chrisye juga meninggal maka gak ada lagi sosok-2 penyejuk & inspirational yg ‘tersisa’ di republik ini. Mungkin juga aku ngomong begitu karna pada pertengahan thn 2005 itulah mulai diberitakan kondisi kesehatan om Chrisye yang menurun karna penyakit kanker paru-2nya. Sekali lagi, sebutlah aku mendramatisir..aku gak tau bagaimana pendapat orang. Ini opini pribadiku. Tiga sosok inilah yg sedikit atau banyak menjadi cermin buatku untuk bisa menjadi manusia ‘yang berguna’, konsisten dan berdedikasi tinggi dalam hidup. Buatku menjadi pribadi seperti mereka bukanlah perkara mudah walaupun niat untuk itu sudah hampir seumur hidup dilafalkan. Aku sangat mengagumi dan menghormati mereka. Chrisye pun berpulang, saat menjelang shubuh pada Jum’at 30 Maret lalu..too soon, om.. Aku memang penyuka musik & lagu-2 beliau, kakak-adikku juga, sepupuku-pun begitu. Kami mengumpulkan banyak albumnya yg direlease dari thn 1980-an (sebelum tahun itu kami kan masih kecil-2, belum bisa ‘mengapresiasi’ seni..). Orang bilang jenis musiknya sweet pop, romantic, atau mellow dan cengeng di beberapa liriknya. Menurutku suara Chrisye sangat unik, apa saja lagu yang ia nyanyikan kedengaran ‘homy’ & ‘soothing’ di telinga sampai terasa di hati. Dengan siapa saja Chrisye berkolaborasi atau duet, suaranya itu yg memberi sentuhan tersendiri buat lagu yg dinyanyikannya. No need to argue, Chrisye memang legenda dan maestro. Jujur aja aku sendiri baru kenal lebih banyak tentang sosok Chrisye, perjalanan hidup & karirnya, justru setelah beliau wafat..sangat banyak dari ulasan-2 tabloid, infotainmen dan cuplikan-2 berita tentang beliau semasa hidup yang diliput atau disiarkan oleh seluruh media di negeri ini. Aku yakin, seluruh media ! Media mungkin sudah mengupas seluruh sisi hidupnya. Aku sendiri punya ‘kenangan’ tentang si om. Sepupuku (yg kami panggil) Bude (walopun bukan orang Jawa..hehee..), ‘cinta mati’ sama Chrisye. Waktu SMA dulu Bude pernah terdaftar jadi anggota fans club Chrisye. Itu sekitar thn 1980-an akhir. Bude juga yang pernah mengajakku nonton Chrisye perform live di HardRock Cafe (waktu itu masih di gedung Sarinah Thamrin). Saat itu Chrisye baru saja merelease album repackage ‘Dekade’-nya, jadi beberapa artis dan musisi yg terlibat di album itu juga tampil di sana seperti Sophia Latjuba & Erwin Gutawa. It was a great performance. Aku thanksful banget Bude udah mengajakku ke sana, apalagi kami dapat posisi nonton di dekat stage. Puasss bangett..Kuliat waktu itu si Bude juga antusias bener sampai iseng narik-2 kaki Erwin Gutawa yg lagi main keyboard di atas stage..(galigaman/gemes yo ‘de ?! kik-kik-kikk..). Sekitar 2-3 minggu sebelum Chrisye meninggal, aku chat sama Bude dan sempat merencanakan untuk membesuk si om yang sedang sakit. Aku gak tau persis saat itu beliau lagi dirawat di rumah atau di rumah sakit. Ternyata si Bude punya no. telp salah satu asisten Chrisye (memang fans kelas berat sihh..) dan langsung telp si asisten itu buat menanyakan kemungkinan apa kami bisa datang membesuk si om..tapi asistennya bilang Chrisye belum bisa dikunjungi. Mungkin pada saat itulah kondisi kesehatan si om sedang menurun drastis. Akhirnya aku dan Bude janjian utk arrange waktu yang lain buat nengok si om...Rencana tinggal rencana, Chrisye-pun ‘berlalu’.. Firasat ‘kali ya, beberapa hari sebelum Jum’at sedih itu aku sering dengerin lagu Chrisye yg duet sama grup Ungu, ‘Cinta yang lain’. Di MP3 player jg sering aku ulang-2. Seperti lagu-2 yg lainnya, lirik lagu ‘Cinta yang lain’ sebenarnya sederhana saja, standar malah..Tapi kalo si om yang menyanyikan, it’s always been ‘something’. Kira-kira analoginya mungkin begini, Chrisye sudah memilih ‘cintanya’ yang lain pada Sang Khalik... Chrisye, damailah engkau dalam keabadian bersama-Nya..Amin, Ya Rabb. “..Kau dengar laguku, dalam simfoni..Tiada lagi melodi dapat kucipta tanpa senyummu....” (courtesy song lyrics ‘Pelangi’ by Chrisye) |
|
||
|
|
Credits