rainbow

Sunday, May 28, 2006 | 12:20 PM

Family Recording


Jadi begini sodara-2, semingguan kemaren siklus aktivitas normalku agak berubah. Kerjaan sebenarnya lagi longgar pasca siswa/i Ujian Akhir Nasional/UAN (istilah terkini EBTANAS; buat yg belum tau..). Pas banget di saat-2 bisa agak rileks ibuku datang ke Jakarta. Tujuan utama kedatangan beliau adalah untuk melihat kondisi nenekku yang sempat drop sejak beberapa hari sebelumnya. Nenekku kan lagi di sini, tinggal di rumah tanteku yang di Cibubur. Kedatangan ibuku sekaligus jadi kesempatan buatku kumpul lagi dengan saudara-2 yang udah cukup lama gak saling kopdar. Makanya siklus komuterku berubah sementara menjadi hilir-mudik antara Bekasi dan Cibubur. Syukurlah kondisi nenekku sendiri waktu ibuku datang sudah agak membaik. Kurasa mungkin nenekku itu kangen kumpul sama anak-2nya trus jadi kepikiran akhirnya bikin psikis & fisik beliau drop gitu deh..Namanya juga wis sepuh.
Sebelumnya aku pernah posting cerita ttg nenekku ini, sebenarnya anak beliau ada 12 tapi yang masih ada sekarang tinggal 7 orang dimana ibuku yang jadi anak sulung. Adik perempuan ibuku ada 4 orang (semua kupanggil ‘tante’) & 2 orang adik laki-laki (om-2ku). Tante-2ku ini menurutku adalah tante-2 yang asyik, mungkin juga funky. Tiga orang (dengan keluarga masing-2) tinggal di wilayah Jakarta & sekitarnya, sedangkan satu orang lagi tinggal di Bandung (adik bungsu ibuku). Mungkin karna jarak usia mereka dengan ibuku yang cukup jauh dan sudah terbiasa dengan ritme hidup di kota besar, mereka kadang-2 jadi seperti ‘teman’ buat anak-2nya, termasuk buat aku si keponakan. Hubungan kami sangat dekat satu sama lain, hubungan antara mereka sesama saudara kandungpun sangat kompak. Inilah ‘warisan’ paling berharga dari nenek dan kakekku, sebuah keluarga yang solid !
Jangan dipikir kompak berarti tidak pernah berselisih paham ataupun tidak memiliki perbedaan prinsip, sikap dan pendapat. Sebagai pribadi mereka tetaplah berbeda tapi -dengan semua plus-minus yang ada – masing-2 mereka punya karakter kuat yang saling melengkapi. Mungkin itu yang dimaksud dengan perbedaan yang bersinergi..
Satu hal yang sama dimiliki oleh ibuku dan adik-2nya adalah minat berkesenian. Nyanyi, menari, dansa-dansi atau memainkan alat musik. Sepertinya ini karna dari kecil sampai remaja mereka tinggal di lingkungan yang masih banyak orang/keturunan Belanda-nya. Orang Eropa kan sangat apresiatif dengan musik dan tari-2an. Meskipun lingkupnya hanya seputar kompleks rumah atau sebatas bergabung dalam paduan suara ‘dharma wanita’ kantor suami, aku tau dari cerita-2 dan foto-2 lama mereka semasa muda kalo mereka memang punya minat berkesenian yang lumayan besar. Ada malah yang sempat tampil di TVRI, berhubung pada saat itu memang belum bermunculan stasiun TV swasta.

Aku ingat masa awal tinggal di Jakarta, beberapa kali aku diajak tante-2ku ini (dengan sepupu-2ku juga) berkunjung ke kafe untuk menonton band favorit mereka; Amigos; tampil. Cukup sering mereka menyaksikan perfomance Amigos sampai mereka kenal baik dengan personilnya. Sejak itu pula kesukaanku dengan lagu-2 melayu semakin bertambah..cuma jangan minta aku buat menyanyikannya. Nada lagu pop yang ringan dan masih ‘lurus-2’ saja bisa jadi ‘keriting spiral’ kalo aku nyanyikan.
Kami juga senang rame-2 pergi ke tempat karoke. Di sana kami yang anak, keponakan, sepupu semua unjuk suara asal bunyi Cuma buat hepi-2, tapi yang benar-2 menyanyi dengan ‘serius’ ya mereka-2 itulah, tante-2ku. Kualitas suara mereka dapat bersaing dan dipertanggungjawabkan loh !?
Nah, waktu ibuku ke Jakarta barusan akhirnya tante-2ku berhasil ‘menyeret’ beliau datang ke karoke milik Jeng Inul. Ibuku sebenarnya juga suka menyanyi walau tidak se-‘demonstratif’ adik-2nya. Lagi pula beliau tidak terbiasa dengan suasana tempat karoke komersil pada umumnya, beliau prefer karoke sendiri di rumah dengan peralatan audio seadanya. Tapi hari itu ibu bikin sejarah baru, berhasil mengeluarkan sebuah CD kompilasi bersama adik-2nya. Ya, mereka merekam suara mereka ke dalam fasilitas CD recording yang tersedia di Inul Vizta Family Karoke..(jgn lupa bayar pajak iklan, ‘Nul !).
Aku yang ‘terseret’ ikut dalam rombongan penyanyi rekaman instan ini tidak sempat ‘menitipkan’ suaraku dalam CD itu karna pada saat itu aku yang ditunjuk menjadi operator, arranger rekaman sekaligus fotografer mengingat pengoperasian karoke-nya yg computerized dan para orang tua tercinta ini gak mau ribet ngurusin teknologi, yang penting nyanyi !..Suatu hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan.
Aku punya foto-2 dan sedikit rekaman mereka saat ‘proses rekaman’ itu berlangsung…Kuputuskan lebih baik masuk album keluarga saja, karna kalo sampai masuk blogku dan ter-ekspos ke publik bisa-2 aku beralih profesi menjadi manajer untuk grup kuartet keluarga yang PeDe ini...???

Berduka
Yogya diguncang gempa. Kota ‘kedua’-ku itu porak-poranda, korban jiwa pun sangat banyak. Kota yang selama ini begitu ‘tenang’, ternyata diam-2 memang ‘menghanyutkan’...Hampir setahun yang lalu aku bersyukur masih sempat mengunjungi lagi kota yang full of unforgetable memories itu. Dulu tahun 1994 aku sempat merasakan kepanikan warga waktu Gn. Merapi meletus di penghujung tahun itu. Aku baru menjadi mahasiswi di sana dan aku ingat betul 2 minggu sebelum bencana itu terjadi aku masih main ke Kaliurang dengan teman-2 satu kos. Kaliurang ternyata adalah kawasan yang paling parah pasca peristiwa itu. Sekarang gempa bumi dengan skala kekuatan yang mampu menumbangkan sebagian besar Yogyakarta, sementara selama 5 tahun tinggal di Yogya dulu seingatku tidak ada satu gempapun yang katakanlah bisa bikin dinding retak.
Beberapa temanku di Yogya yang kusms Alhamdulillah selamat, tapi tentu saja mereka shock berat. Bila Tuhan yang berkehendak, tidak ada seorangpun yang bisa mengelak.
Ini adalah cobaan dan peringatan buat kita semua.
Aku sedih banget..


4 comments